Friday, January 17, 2014

Kelompok Elit Dalam Logika Sederhana


Ngebahas kelompok elit model Freemason dan Illuminati itu sebenernya nggak perlu ribet-ribet amat kok. Nggak perlu sampe belajar sejarahnya, nggak perlu ngafalin semua daftar misi New World Order sampe bikin parno ketika liat celana dalem orang, dan nggak perlu juga kalian menggembar-gemborkan semua simbolisme ke para awam seolah-olah kalian adalah orang yang udah tercerahkan.
Karena, dasar bin paling dasar yang harus kalian pahami itu cuma satu, yaitu :


"They did exist, they are exist."

Sesederhana itu.

Lalu siapa dan apa sih mereka?

Kelompok elit adalah kumpulan setan yang berkedok orang pintar, kayak filsuf, ilmuwan, politisi, dll. Hampir semua aspek terpenting di dunia sudah dikuasai oleh masing-masing dari mereka.

Yes, setan. Rasanya agak kurang tepat kalo dibilang yahudi garis keras, islam garis keras, dan garis keras lainnya. Cukup disimpulkan bahwa mereka adalah setan berwujud manusia. Entah menyerupai orang yahudi, islam, amerika, kalian gak perlu terlalu peduli soal itu.  They are the devil. Sama halnya kayak apa yang dilawan Adam pertama kali, setan. It's literally setan. Bedanya, mereka pake "kaos" keren ketika sampe di Bumi.

Kenapa gue bilang gitu? Karena kalo kalian nggak coba pake pakem sederhana tersebut, kalian akan terus menuduh orang-orang di sekitar kalian, akhirnya parno dan kalap gak berujung.

Frase kalimat bahwa "mereka lebih pintar 25 tahun daripada kita" adalah relasi logisnya. Karena sistem yang mereka bikin WALAUPUn mereka orang pintar, gue nggak bisa percaya bahwa manusia terpintar bisa bikin serapi itu.

That's my opinion, and that's really helps.

**

Kelompok elit adalah para penantang Tuhan.

Kenapa banyak simbol-simbol yang familiar milik mereka ditemukan dengan sangat gampang di sekitar kita? Ya karena mereka ingin kita tahu bahwa mereka ada. Sesederhana itu.

Mereka pengen dikenal. Sama halnya kayak kamu punya partai, setiap partai punya lambang, dan pastinya kamu akan bersikeras berusaha biar partai kamu dikenal publik.

Jadi, kalo kamu parno hanya karena simbol mereka tersebar dimana-mana dan kamu mengetahui apa yang mereka rencanakan terus teriak-teriak ke orang awam agar mereka waspada, kamu gak ada bedanya dengan orang gila.

Apa yang kamu lihat adalah apa yang mereka inginkan untuk kamu lihat. Kamu parno, sebenernya kamu Cuma jadi bahan ledekan kelompok elit aja.

**

Gampang banget dipahami kan?

Satu hal lagi.

Ada sekelompok orang yang dengan gamblangnya bilang bahwa mereka nggak percaya Tuhan, afterlife, dan kelompok-kelompok begituan beneran eksis.

Untuk itu, logikanya sederhana banget.

Setan percaya Tuhan, Setan pun percaya manusia. In this case, manusianya adalah kamu. Dan kelompok elit adalah setannya. Kalo setan yang dikutuk jadi jahat aja masih percaya sama Tuhan, harusnya kita malu sebagai manusia yang udah dikasih akal sehat, tapi masih bisa sedemikian sombong.

The big question is : Kamu harus mulai bertanya sama diri kamu sendiri.

Kalo memang Tuhan nggak ada, kenapa kelompok elit beneran insist untuk nantang Tuhan? Dan seandainya memang bener Tuhan nggak ada, pastinya gak mungkin ada kejahatan, dan semua struktur organisasi mereka akan berakhir useless dan pointless.

Segala sesuatu tentang obelisk, simbolik-simbolik, logo-logo brand yang disusupi, kejadian-kejadian yang sistematis, semua dirancang begitu rapi, dan masih berlanjut sampai hari ini.

What could be more logic than that things?
So, apakah kalian cukup pintar buat mengerti pikiran pintar mereka? Ask yourself.

1 comments:

Anonymous said...

hahaha what a point of view! I do agree! Kadang memang kita sendiri yg bikin hal2 sepele yg seharusnya gampang dingertiin, jadi seolah rumit. ya! kita gampang parno. and, yes. they did exist. they do exist. dan sesungguhnya, mereka adalah musuh yang nyata bagi kita :)

Post a Comment