Friday, January 17, 2014

The Jesus Chatline


Lagi-asik-asik browsing Youtube, gue menemukan satu liveshow yang mencengangkan, judulnya adalah "The Jesus Chatline".

Ada yang pernah denger acara ini sebelumnya?

Agnostif atau....?

Agnostif.

Adalah sebuah istilah yang gue bikin sendiri untuk mendeskripsikan pandangan lain terhadap suatu paham berdasarkan logika yang seringkali mencakup keadaan dan jaman.

Aslinya, gue tergelitik buat bikin tulisan ini karena khotbah jum'at hari ini yang menurut gue makin lama makin gak mutu. In this case, soal isu kiamat yang di kalenderin suku maya.

Dan di tulisan ini, islam terpaksa gue jadiin subjek gak langsung. Kenapa? Karena emang cuma islam yang gak bisa anteng bikin ribut terus. Dari masalah pencalonan capres sampe MUI dan FPI yang lebih suka sibuk ngomentarin acara gosip dan infotainment daripada ngeberesin fatwa nya yang kaco, sementara agama kristen sang minoritas, adem ayem dan duduk manis.

Teori-teori Gila Tentang Spongebob


Setiap kartun yang kita tonton, paling ngga selalu ada satu/sekelompok penggemar obsesif di internet yang beromong-kosong tentang teori-teori yang bener-bener diluar pikiran, tapi memang kebanyakan cukup logis dipahami. Kayak Tom & Jerry yang sebenernya propaganda NAZI, atau soal Barney & Friends yang dituduh sebagai metafora atas skandal Watergate.

Dan gue baru aja baca sebuah sumber yang mengangkat topik mencengangkan soal teori gila yang dikaitkan sama film kartun Spongebob Squarepants.

Emang seperti apa sih teori-teori "sakit"nya? Terus scroll kebawah yah.

Spongebob : Red Mist - Episode Yang Hilang



Awal dari Isu Yang Beredar

Episode "Red Mist" ini keluar sekitar pertengahan tahun 2005 silam. Diyakini sebagai satu-satunya episode yang hilang dan gak pernah ditayangkan dari beberapa episode Spongebob Squarepants yang sering kita lihat selama ini. 

Kok bisa ilang? Iya, karena episode ini mengandung banyak unsur kekerasan dan psycological violences. Dan gara-gara episode ini, beberapa animatornya masuk rumah sakit, polisi yang menangani kasus ini langsung pensiun, dan satu editor magang meninggal bunuh diri.